
Pemerintah Thailand memutuskan menunda penerapan pajak wisata bagi turis asing hingga kuartal ketiga atau keempat tahun 2026. Kebijakan ini sudah disusun sejak Februari 2023 dan rencananya mulai berlaku pada tahun ini, 2025.
Namun, dilansir dari Nation Thailand, Minggu (20/7/2025), Asisten Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Chakrapol Tangsutthitham, menyatakan bahwa Menteri Sorawong Thienthong memutuskan menunda penerapan biaya masuk ini.
Chakrapol mengatakan, biaya yang disebut dengan “Kha Yeap Pan Din” atau “melangkah ke tanah Thailand” ini, tidak tepat diterapkan tahun ini karena ketidakpastian eksternal yang sedang berlangsung.
“Kita harus menunggu untuk menilai permintaan wisatawan internasional selama musim ramai mendatang di kuartal keempat tahun ini,” kata Chakrapol.
Adapun aturan biaya masuk Thailand bagi wisatawan mancanegara (wisman) ialah sebesar 300 baht atau Rp 150.000 khusus pelancong yang datang melalui jalur udara.
Sementara bagi turis yang melancong via jalur darat dan laut, hanya perlu membayar setengah biaya tersebut alias Rp 75.000.
Pungutan ini nantinya dialokasikan untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur pariwisata, serta perlindungan asuransi bagi para wisatawan.
Alasan biaya masuk Thailand ditangguhkan
Penurunan kunjungan wisman Thailand menjadi alasan di balik penundaan biaya masuk Negeri Gajah Putih ini, seperti dilansir Euronews.
Hingga awal Juli 2025, jumlah kunjungan wisman Thailand mencapai 17 juta. Turun lima persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Angka kunjungan wisata yang cenderung stagnan bahkan menurun, menimbulkan kekhawatiran sektor pariwisata Thailand sebagai penyumbang sekitar 20 persen PDB negara tersebut.
Sejumlah analis menyebut, tekanan ekonomi di pasar-pasar utama, seperti China, mungkin memengaruhi permintaan.
Belum lagi penguatan mata uang baht dan kenaikan biaya tiket pesawat yang juga menambah faktor penurunan angka kunjungan wisman di Thailand.
Kondisi ini diperkirakan dapat memburuk, mengingat penerapan tarif impor oleh AS terhadap Thailand yang bisa menimbulkan efek domino terhadap perekonomian, berujung pada berkurangnya pengeluaran untuk perjalanan internasional.
Cara Thailand memperkuat pariwisata
Meski biaya masuk Thailand ditunda hingga setahun ke depan, Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand tidak tinggal diam. Mereka memperkuat sistem pariwisata dengan cara lain.
Salah satunya dengan meluncurkan sistem entri digital baru bernama Thailand Digital Arrival Card (TDAC) sejak awal 2025.