 
                  Shanghai — Dunia transportasi modern kini dipenuhi persaingan antarnegara dalam mengembangkan kereta super cepat. Dari Asia hingga Eropa, berbagai inovasi lahir untuk menciptakan moda transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan memiliki kecepatan menyaingi pesawat terbang.
China saat ini menjadi pemimpin global berkat teknologi Maglev (magnetic levitation), yang memungkinkan kereta melaju tanpa roda konvensional. Sementara itu, Jepang, Prancis, dan bahkan Indonesia turut masuk dalam daftar negara dengan jaringan kereta tercepat di dunia.
Berikut daftar 10 kereta tercepat di dunia tahun 2025, berdasarkan data dari Railway Gazette International dan Global Railway Review.
1. Shanghai Maglev – China (431 km/jam)
Shanghai Maglev Train masih menjadi kereta tercepat di dunia dengan kecepatan maksimum mencapai 431 km/jam. Menggunakan teknologi magnetik yang membuatnya melayang di atas rel, kereta ini menghubungkan Bandara Internasional Pudong ke pusat kota Shanghai dalam waktu hanya 7 menit.
Diresmikan pada 2004, Maglev menjadi simbol ambisi China untuk menguasai teknologi transportasi masa depan. Dengan kecepatan konstan dan suara mesin yang nyaris senyap, Maglev tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan.
2. CR400 ‘Fuxing Hao’ – China (350 km/jam)
Masih dari China, CR400AF/BF atau dikenal sebagai Fuxing Hao (Rejuvenation) adalah kereta cepat generasi baru yang digunakan di berbagai jalur antar kota besar seperti Beijing–Shanghai dan Beijing–Guangzhou.
Kereta ini dapat menempuh jarak 1.300 km dalam waktu kurang dari 4 jam. Didesain sepenuhnya oleh insinyur China, CR400 menjadi simbol kemandirian teknologi sekaligus tulang punggung jaringan kereta cepat nasional.
3. L0 Series Maglev – Jepang (603 km/jam uji coba)
Jepang, pelopor kereta cepat dunia, tidak mau kalah. Melalui proyek L0 Series Maglev, negeri sakura mencatat rekor dunia saat uji coba dengan kecepatan 603 km/jam. Meskipun dalam operasi komersial diperkirakan hanya berjalan pada 505 km/jam, angka tersebut tetap menempatkannya di posisi puncak.
Kereta ini akan melayani rute Tokyo–Nagoya mulai tahun 2027 dan dirancang untuk menjadi pengganti Shinkansen generasi lama. Teknologi magnetik Jepang ini mampu mengurangi gesekan hingga 90%, menghasilkan efisiensi energi luar biasa.
4. TGV POS – Prancis (320 km/jam)
Prancis sudah lama dikenal sebagai pionir kereta cepat di Eropa. TGV POS (Train à Grande Vitesse) milik perusahaan SNCF mampu melaju hingga 320 km/jam dalam operasi reguler, dan pernah mencatat rekor 574,8 km/jam saat uji coba tahun 2007.
TGV bukan hanya cepat, tetapi juga menjadi model arsitektur transportasi yang mewah, dengan interior modern dan sistem keamanan tinggi. Jaringan TGV menghubungkan kota-kota besar seperti Paris, Lyon, dan Marseille.
5. ICE 3 – Jerman (300 km/jam)
Jerman turut menjadi pemain besar dalam dunia kereta cepat lewat InterCity Express (ICE 3) produksi Siemens. Kereta ini dirancang untuk kecepatan 300 km/jam dan menghubungkan berbagai kota besar di Eropa Barat, seperti Frankfurt, Amsterdam, dan Brussels.
ICE 3 dikenal akan kenyamanannya. Setiap kabin dilengkapi sistem stabilisasi guncangan otomatis, membuat perjalanan terasa mulus meski pada kecepatan tinggi.
6. Frecciarossa 1000 – Italia (360 km/jam)
Italia mungkin dikenal karena kuliner dan sejarahnya, namun negara ini juga menjadi rumah bagi salah satu kereta tercepat dunia — Frecciarossa 1000. Dikenal juga dengan nama ETR 1000, kereta ini dapat mencapai 360 km/jam dan melayani rute Roma–Milan hanya dalam waktu 2 jam 45 menit.
Frecciarossa (yang berarti “panah merah”) memadukan kecepatan dengan kemewahan khas Italia, dengan desain aerodinamis dan kabin yang dilengkapi fasilitas premium.
7. Korea Train Express (KTX) – Korea Selatan (305 km/jam)
Korea Selatan menjadi salah satu negara Asia dengan infrastruktur transportasi terbaik. KTX yang dikembangkan berdasarkan teknologi TGV Prancis kini beroperasi di seluruh negeri dengan kecepatan 305 km/jam.
KTX bukan hanya cepat, tetapi juga efisien secara energi dan ramah lingkungan. Pemerintah Korea bahkan telah mengumumkan rencana KTX generasi berikutnya yang ditargetkan mencapai 400 km/jam.
8. Siemens Velaro E – Spanyol (310 km/jam)
Spanyol memiliki jaringan kereta cepat terpanjang di Eropa Barat. Velaro E buatan Siemens mampu melaju hingga 310 km/jam dan menjadi tulang punggung jaringan AVE (Alta Velocidad Española).
Dengan desain modern dan sistem operasi otomatis, Velaro E sering digunakan untuk perjalanan lintas negara seperti Madrid–Barcelona dan Madrid–Paris.
9. Whoosh – Indonesia (350 km/jam)
Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat. Whoosh (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat) yang melayani rute Jakarta–Bandung mampu melaju hingga 350 km/jam, meski dalam operasi reguler dibatasi di 300 km/jam.
Kereta buatan konsorsium Indonesia–China ini menandai era baru transportasi nasional. Whoosh tidak hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga menjadi simbol modernisasi infrastruktur di Indonesia.
10. E5 Series Shinkansen – Jepang (320 km/jam)
Jepang menutup daftar ini dengan E5 Series Shinkansen, kereta cepat yang beroperasi di jalur Tohoku. Dengan kecepatan operasional 320 km/jam, Shinkansen tetap menjadi ikon disiplin, ketepatan waktu, dan keselamatan transportasi Jepang.
Desain aerodinamis mirip hidung pesawat membantu mengurangi hambatan udara, sementara sistem suspensi canggih membuat perjalanan hampir tanpa getaran.
Teknologi Maglev: Masa Depan Transportasi
Mayoritas kereta tercepat di dunia kini mulai beralih ke teknologi Maglev. Sistem ini menggunakan medan magnet untuk mengangkat dan mendorong kereta tanpa kontak fisik dengan rel. Hasilnya, kecepatan meningkat, gesekan berkurang drastis, dan suara mesin menjadi sangat tenang.
Selain efisiensi, teknologi ini juga dianggap lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibanding pesawat atau mobil.
Persaingan Antarnegara Semakin Ketat
China dan Jepang kini berada di garis depan dalam perlombaan global ini. Namun, Eropa tak mau kalah dengan modernisasi jaringan TGV, ICE, dan AVE. Sementara itu, negara-negara Asia lainnya seperti Indonesia, India, dan Thailand juga mulai berinvestasi besar dalam proyek kereta cepat lintas wilayah.
Dalam satu dekade ke depan, para ahli memprediksi kecepatan kereta penumpang akan menembus angka 700 km/jam seiring dengan pengembangan material ringan berbasis karbon dan peningkatan sistem kontrol AI.
 
                       
                      