Jakarta – Suasana Taman Menteng, Jakarta, akhir pekan ini tampak berbeda. Ruang hijau yang biasanya menjadi tempat warga berolahraga dan bersantai, berubah menjadi panggung ekspresi kreatif dalam acara Festival Taman Menteng.
Acara ini mengusung semangat “Hidupkan Ruang Hijau dengan Kreativitas” dan diikuti oleh puluhan komunitas seni, pegiat lingkungan, serta anak muda yang memanfaatkan taman sebagai wadah kegiatan publik. Festival ini juga menjadi ajang berbagi inspirasi tentang keberlanjutan hidup di tengah kota.
Ruang Hijau sebagai Pusat Aktivitas Sosial
Menurut panitia, festival ini bertujuan mengajak masyarakat melihat taman bukan sekadar tempat rekreasi, tetapi juga ruang interaksi sosial dan budaya. “Kami ingin menghidupkan taman sebagai ruang bersama. Bukan hanya untuk bersantai, tapi juga untuk berkreasi,” ujar Rizky Andika, salah satu penyelenggara.
Beragam kegiatan digelar sepanjang hari, mulai dari lokakarya seni cetak biru (cyanotype), pameran fotografi, hingga pertunjukan musik akustik. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah kegiatan membuat karya seni menggunakan cahaya matahari, yang menghasilkan gambar artistik di atas kertas berlapis bahan kimia ramah lingkungan.
Kreativitas dan Kepedulian Lingkungan
Festival ini juga menjadi ruang kolaborasi antara seniman dan aktivis lingkungan. Beberapa komunitas menampilkan karya seni daur ulang dari limbah plastik dan kertas bekas, sementara pengunjung diajak untuk membuat karya dari bahan sederhana yang dapat ditemukan di rumah.
“Kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan seiring. Kami ingin menunjukkan bahwa seni juga bisa menjadi cara untuk berbicara tentang isu hijau,” kata Nadia Hapsari, salah satu seniman peserta.
Selain itu, ada pula stan edukasi dari komunitas taman kota yang mengajak pengunjung belajar tentang pentingnya menjaga vegetasi urban, termasuk cara menanam tanaman hias kecil untuk mempercantik rumah tanpa merusak ekosistem.
Antusiasme Pengunjung
Pengunjung tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan di bawah rindangnya pepohonan. Banyak keluarga datang bersama anak-anak untuk ikut melukis, membuat origami, dan berfoto di area instalasi seni. Tidak sedikit pula pelajar dan mahasiswa yang hadir untuk mendokumentasikan karya seni bertema alam.
“Kegiatan seperti ini membuat taman terasa lebih hidup. Anak-anak bisa belajar sambil bermain, sementara orang dewasa bisa ikut berdiskusi tentang ide kreatif,” ujar Desi, salah satu pengunjung asal Jakarta Pusat.
Taman Kota sebagai Ruang Inspirasi
Festival Taman Menteng menjadi contoh bagaimana ruang hijau publik dapat menjadi sumber inspirasi. Melalui kegiatan seni, taman berperan penting dalam memperkuat hubungan sosial dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan perkotaan.
“Ruang hijau seharusnya jadi pusat aktivitas warga. Dengan kreativitas, taman bisa menjadi tempat yang hidup, ramah, dan inklusif,” tambah Rizky.
Rencana Berkelanjutan
Panitia berencana menjadikan Festival Taman Menteng sebagai agenda tahunan dengan tema berbeda setiap tahun. Tahun depan, mereka menargetkan akan mengundang komunitas dari kota lain untuk berkolaborasi, termasuk dari daerah seperti Banda Aceh, Bandung, dan Surabaya.
Acara ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi kota lain di Indonesia untuk menghidupkan kembali taman-taman publik dengan kegiatan positif dan kreatif yang melibatkan masyarakat.
Festival ini bukan hanya tentang seni, tapi tentang semangat menjaga bumi, satu taman, satu karya, dan satu komunitas dalam satu waktu.