Ketika jumlah Turis China mulai kembali meningkat setelah masa pandemi, persaingan global untuk menarik wisatawan terbesar dunia itu pun ikut memanas. Jepang—yang dulunya menjadi destinasi favorit—kini harus menghadapi tantangan dari negara-negara lain yang bergerak agresif menawarkan pengalaman berbeda. Persaingan ini bukan hanya soal promosi, tetapi juga tentang siapa yang bisa memahami preferensi baru wisatawan China.
Fenomena ini menarik untuk diamati karena menunjukkan bagaimana industri pariwisata dunia terus berubah mengikuti dinamika sosial, ekonomi, dan kebijakan masing-masing negara.
Mengapa Turis China Menjadi Rebutan Dunia?
Daya Beli Tinggi dan Kecenderungan Belanja
Turis China dikenal memiliki daya beli yang kuat dan kebiasaan berbelanja tinggi. Dari barang branded, kuliner, hingga aktivitas wisata, mereka sering menjadi penyumbang pemasukan terbesar bagi sektor pariwisata negara tujuan.
Perubahan Tren Pasca-Pandemi
Ada kecenderungan baru setelah pandemi:
- Wisata yang aman dan bersih
- Pengalaman unik dan personal
- Destinasi dengan nilai budaya kuat
- Tempat yang mudah dijangkau dan ramah wisatawan
Perubahan inilah yang membuat banyak negara mulai menyesuaikan strategi mereka.
Thailand: Penawaran Murah, Dekat, dan Ramah Wisatawan
Thailand menjadi salah satu negara yang paling agresif “merebut” wisatawan China dari Jepang.
Strategi yang Dilakukan Thailand
- Visa gratis bagi wisatawan China.
- Promosi besar-besaran melalui influencer dan platform Tiongkok.
- Harga wisata yang lebih terjangkau dibandingkan Jepang.
- Kuliner dan budaya yang familiar serta mudah diterima.
Dengan berbagai kemudahan tersebut, Thailand berhasil menjadi salah satu destinasi yang kini kembali padat oleh turis asal Negeri Tirai Bambu.
Korea Selatan: Menjual Kekuatan Budaya Populer
Korea Selatan memiliki senjata utama yang negara lain sulit tandingi: K-wave.
Faktor Penarik Utama
- Popularitas K-pop dan K-drama
- Produk kecantikan dan fashion Korea
- Pengalaman city tour bertema artis atau lokasi drama
- Infrastruktur wisata yang modern dan rapi
Strategi promosi budaya populer ini terbukti sangat ampuh, terutama bagi wisatawan muda dari China.
Singapura: Destinasi Premium yang Rapi dan Aman
Singapura memposisikan diri sebagai negara tujuan yang eksklusif dan berkualitas tinggi.
Kelebihan Singapura di Mata Turis China
- Kota yang super bersih dan aman
- Transportasi publik sangat nyaman
- Banyak taman bertaraf internasional
- Fasilitas belanja kelas dunia
- Mudah dijangkau dan tidak butuh waktu liburan panjang
Singapura juga banyak bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan digital untuk memperkuat branding mereka di pasar China.
Apakah Jepang Akan Kehilangan Turis China?
Tantangan Utama Jepang
- Penguatan mata uang yen membuat biaya wisata naik
- Antrian panjang di spot wisata populer
- Beberapa isu regulasi dan pembatasan wisata
- Persaingan promosi dari negara tetangga
Meski begitu, Jepang tetap memiliki daya tarik budaya yang kuat. Hanya saja, wisatawan China kini lebih selektif dan mencari pengalaman baru di luar destinasi favorit lama.
Persaingan Wisata Internasional Makin Ketat
Tiga negara—Thailand, Korea Selatan, dan Singapura—sama-sama berlomba menyediakan pengalaman terbaik untuk menarik turis China. Persaingan ini akan terus berlangsung karena pasar wisata China sangat besar dan berpengaruh.
Jika Anda mengikuti perkembangan dunia pariwisata, dinamika ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dan pelayanan wisata yang adaptif terhadap perubahan preferensi wisatawan.
Ingin tahu destinasi lain yang sedang naik daun? Jangan ragu untuk terus mengikuti update artikel terbaru kami!