New York – Suasana tenang di Metropolitan Museum of Art (The Met), New York, mendadak berubah ricuh di awal pekan ini. Joshua Vavrin, remaja laki-laki berusia 19 tahun, dituduh merusak beberapa lukisan dan patung tua di museum ternama tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 11 Maret 2025. – Vavrin melakukan perbuatan buruk terhadap lukisan dan permadani di pameran. Lukisan dan permadani yang dipajang dirusak oleh Vavrin. – Vavrin menyiram lukisan dengan air dan merobek permadani yang merupakan bagian dari pameran. Tindakan ceroboh ini menarik perhatian pengunjung lain yang segera melaporkannya kepada petugas keamanan museum.
Lukisan terkenal karya seniman Perancis bernama Jean-Auguste-Dominique Ingres hancur. Itu disebut “Putri de Broglie”. Lukisan tahun 1800-an ini terkenal dengan ketelitiannya dalam melukis kain dan benda-benda berkilau dengan kuasnya. Karya ini merupakan karya seni yang sangat penting dan terkenal dalam koleksi seni The Met dari Eropa.
Vavrin juga merusak lukisan religi berjudul “Madonna dan Anak Bersama Orang Suci”, yang dibuat oleh seniman Italia bernama Girolamo dai Libri pada abad ke-16. Lukisan tersebut tidak sepenuhnya rusak, namun beberapa bagian perlu diperbaiki dengan hati-hati oleh pihak museum.
Pencuri itu juga merusak permadani berusia dua ratus tahun. – Pihak museum menyatakan kerusakan bernilai sekitar USD 4.000 atau Rp. 66 juta.
Dia didakwa dengan satu dakwaan konspirasi untuk melakukan pembunuhan dan satu dakwaan konspirasi untuk melakukan pembakaran. Joshua Vavrin ditangkap pada Rabu (4/12) di sebuah hotel di Times Square, tempatnya menginap di New York. Dia dituduh berencana membunuh dan membakar sebuah gedung. – Orang yang tertangkap sedang tidak tenang dan mungkin sedang mengonsumsi obat-obatan.
Polisi mengatakan aturan ini bukan berarti Vavrin tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia dituduh membobol sebuah gedung dan menyebabkan banyak kerusakan dan kehancuran.
Juru bicara Museum Metropolitan menyampaikan apresiasi atas reaksi cepat tim polisi dan keamanan New York (NYPD).
Met mengucapkan terima kasih kepada petugas keamanan dan polisi yang telah melindungi pengunjung, staf, dan koleksi museum dengan cepat.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kasus vandalisme karya seni di museum-museum besar dunia dalam beberapa tahun terakhir. Polisi menilai pelaku kejahatan tersebut tidak merencanakannya dengan baik dan melakukannya saat itu juga. Mereka masih belum mengetahui alasan mereka melakukan hal tersebut.
Museum telah menutup bagian pameran yang rusak dan memerlukan lebih banyak perbaikan dan pemeriksaan. Orang yang merawat karya seni lama sedang memperbaiki lukisan yang rusak agar orang dapat melihatnya seperti saat dibuat.
Warisan budaya dunia sangat halus dan membutuhkan masyarakat untuk berhati-hati dan menghormati seni. Museum adalah tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi, namun museum juga menyimpan hal-hal dari masa lalu yang menunjukkan bagaimana masyarakat hidup dan apa yang mereka pedulikan.