Ketegangan di kawasan Asia Tenggara kembali menjadi perhatian publik internasional. Kali ini, imbauan pemerintah Kamboja kepada wisatawan asing menjadi sorotan setelah muncul laporan dugaan perlakuan tidak menyenangkan yang dialami penumpang saat transit di Thailand. Situasi ini mendorong otoritas Kamboja mengambil langkah preventif demi melindungi keselamatan dan kenyamanan pelancong.
Pemerintah menegaskan bahwa imbauan tersebut bukan untuk membatasi perjalanan, melainkan sebagai langkah antisipasi di tengah dinamika hubungan bilateral yang masih memanas.
Latar Belakang Imbauan Pemerintah Kamboja
Ketegangan antara Kamboja dan Thailand bukanlah isu baru. Namun, perkembangan terbaru memicu kekhawatiran terkait pengalaman wisatawan asing yang menggunakan Thailand sebagai negara transit menuju Kamboja.
Laporan dari Perwakilan Diplomatik
Imbauan pemerintah ini bermula dari laporan yang diterima Kedutaan Besar Kamboja di Dili, Timor-Leste. Sejumlah wisatawan asal Eropa mengaku mengalami pemeriksaan berlebihan ketika transit di bandara Thailand.
Beberapa keluhan yang disampaikan antara lain:
- Pemeriksaan imigrasi yang berlangsung sangat lama
- Permintaan dokumen tambahan yang dinilai tidak lazim
- Interogasi panjang sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan
Kondisi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa cemas bagi penumpang yang hanya berniat transit.
Dugaan Perlakuan Tidak Menyenangkan saat Transit
Menurut keterangan resmi yang dikutip dari media setempat, sebagian penumpang bahkan diminta menunjukkan bukti kemampuan finansial serta rincian pemesanan akomodasi di Kamboja secara mendetail.
Dampak pada Kenyamanan Wisatawan
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan tersebut disertai penggeledahan bagasi. Otoritas Kamboja mencatat adanya laporan bagasi terdaftar yang hilang dan baru diketahui saat penumpang tiba di Phnom Penh.
Situasi ini memperkuat alasan dikeluarkannya imbauan pemerintah agar wisatawan mempertimbangkan rute perjalanan lain yang lebih aman dan nyaman.
Rekomendasi Rute Alternatif ke Kamboja
Menyikapi laporan tersebut, Kedutaan Besar Kamboja secara resmi menyarankan wisatawan untuk tidak menjadikan Thailand sebagai titik transit sementara waktu.
Imbauan Pemerintah kepada Wisatawan Asing
Dalam pernyataannya, pihak kedutaan menyarankan pelancong agar memilih maskapai dan rute alternatif yang tidak melalui Thailand. Langkah ini dinilai lebih aman guna menghindari potensi kendala administratif maupun perlakuan yang tidak diinginkan.
Imbauan pemerintah ini juga diperkuat oleh Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja yang meminta warga negaranya serta wisatawan asing untuk waspada dalam merencanakan perjalanan.
Sikap Resmi Pemerintah Kamboja
Sekretaris Tetap Negara sekaligus Pelaksana Tugas Menteri, Eat Sophea, turut mengingatkan seluruh perwakilan diplomatik Kamboja di luar negeri agar mencermati situasi yang berkembang.
Kaitan dengan Ketegangan Perbatasan
Dalam peringatan perjalanan yang dirilis sebelumnya, Sophea menyebut bahwa tindakan otoritas Thailand berkaitan dengan ketegangan di wilayah perbatasan kedua negara. Ia menilai kondisi tersebut berpotensi menimbulkan rasa takut dan ketidaknyamanan, baik bagi warga Kamboja maupun wisatawan asing.
Pemerintah menegaskan bahwa langkah ini bersifat sementara dan akan dievaluasi sesuai perkembangan situasi di lapangan.
Kamboja Tetap Aman untuk Dikunjungi
Meski mengeluarkan imbauan pemerintah terkait transit, Kamboja memastikan bahwa negaranya tetap aman dan terbuka bagi wisatawan internasional.
Komitmen Menjaga Pariwisata
Otoritas setempat menegaskan bahwa sektor pariwisata tetap berjalan normal. Kamboja terus menyambut wisatawan dari berbagai negara dengan layanan yang ramah dan aman.
Pemerintah berharap imbauan ini dapat membantu wisatawan merencanakan perjalanan dengan lebih tenang, sekaligus meminimalkan potensi risiko selama perjalanan lintas negara.