 
        Jakarta – Bagi kamu yang berencana berlibur ke Jepang tahun depan, ada baiknya mulai menyiapkan anggaran lebih. Pemerintah Jepang dan pelaku industri wisata memperkirakan kenaikan biaya perjalanan hingga 20 persen pada 2026 akibat perubahan nilai tukar yen, inflasi global, serta meningkatnya permintaan wisatawan mancanegara.
Biaya Penginapan dan Tiket Pesawat Naik
Berdasarkan laporan dari Asosiasi Pariwisata Jepang, harga rata-rata hotel di Tokyo, Osaka, dan Kyoto naik signifikan selama dua tahun terakhir. Faktor utama kenaikan ini adalah tingginya okupansi hotel pascapandemi dan terbatasnya jumlah akomodasi di pusat kota.
Selain itu, harga tiket pesawat internasional menuju Jepang juga mulai mengalami penyesuaian. Maskapai besar seperti ANA dan Japan Airlines mengumumkan adanya kenaikan tarif bahan bakar (fuel surcharge) yang berdampak langsung pada biaya penerbangan dari Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia.
Efek Kenaikan Yen dan Inflasi Global
Ekonom Jepang memperkirakan bahwa penguatan mata uang yen terhadap dolar dan rupiah menjadi salah satu penyebab utama kenaikan biaya wisata. Kondisi ini diperparah dengan inflasi global yang memengaruhi harga makanan, transportasi, hingga tiket masuk objek wisata populer.
“Selama nilai yen terus menguat dan permintaan wisata tetap tinggi, maka biaya berlibur ke Jepang sulit turun dalam waktu dekat,” ujar laporan riset dari Japan Travel Bureau (JTB).
Lonjakan Wisatawan Mancanegara
Sejak pembatasan pandemi dicabut, Jepang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Asia dan Eropa. Data resmi menunjukkan bahwa pada 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jepang mencapai lebih dari 35 juta orang — angka tertinggi sepanjang sejarah.
Kepadatan wisatawan ini menyebabkan harga paket tur, transportasi lokal, dan tiket atraksi wisata ikut naik. Beberapa lokasi populer seperti Gunung Fuji, Tokyo Disneyland, dan Distrik Shibuya mulai menerapkan sistem reservasi digital untuk mengatur arus kunjungan.
Tips Menghemat untuk Wisata ke Jepang
Bagi wisatawan asal Indonesia, masih ada cara untuk menghemat biaya meskipun harga naik. Berikut beberapa tips praktis:
- Pesan tiket dan hotel jauh-jauh hari — idealnya 4–6 bulan sebelum keberangkatan.
- Pilih waktu di luar musim liburan seperti November atau Februari untuk harga lebih rendah.
- Gunakan JR Pass atau kartu transportasi lokal agar lebih efisien saat berpindah kota.
- Coba penginapan alternatif seperti hostel atau guesthouse lokal.
Potensi Wisata Jepang Tetap Menarik
Meski biaya meningkat, Jepang tetap menjadi salah satu destinasi paling diminati oleh wisatawan Indonesia berkat perpaduan budaya tradisional dan modern yang unik. Mulai dari pesona bunga sakura, kuliner autentik, hingga keindahan alam Hokkaido, negeri ini selalu menawarkan pengalaman baru di setiap musim.
Dengan rencana perjalanan yang matang, liburan ke Jepang masih bisa dinikmati tanpa harus menguras tabungan — asalkan bijak memilih waktu dan tempat.
 
         
        