Singapura – Seorang pria asal Australia yang sudah lama bersembunyi di Singapura tertangkap di bandara. Dia telah mengambil sekotak pil yang diklaim dapat membuat orang terlihat lebih muda dari sebuah toko di kawasan yang dilalui orang.
Pelaku diidentifikasi sebagai seorang pria berusia awal 20-an yang mengenakan kaus berkerudung dan celana jeans. Dia kemudian ditangkap oleh keamanan bandara dan diserahkan ke polisi. Seorang pria berusia 20-an yang mengenakan kaus berkerudung dan celana jeans tertangkap kamera meninggalkan apotek di Terminal 1 Bandara Changi tanpa membayar barang yang diambilnya. Dia ditangkap oleh keamanan bandara dan dibawa ke polisi. Biaya tambahannya S$507,30 (sekitar US$390).
Toko tersebut memberi tahu polisi, dan polisi mulai mencari orang yang melakukannya. Mereka menemukan orang itu dan menangkapnya. Polisi berusaha menangkap turis tersebut, namun tidak bisa karena turis tersebut sudah pergi dari Singapura. Polisi menangkap pelaku kejahatan tersebut saat kembali ke Tanah Air dan melakukan perjalanan pada 2 November 2025.
Orang yang mencuri sesuatu akan dibawa ke pengadilan pada 12 November tahun depan karena mencuri. Berdasarkan hukum Singapura, pelaku dapat menghadapi hukuman penjara hingga tujuh tahun, denda, atau keduanya jika terbukti bersalah. Polisi mengatakan bahwa mereka tidak akan menoleransi pencurian, di mana pun hal itu terjadi, dan mereka akan memperlakukan semua orang secara setara.
Kasus Serupa: Turis ‘Nakal’ di Bandara Changi.
Bandara Changi, bandara yang sangat bagus, memiliki masalah dengan turis asing yang mencuri barang. Polisi Singapura telah melihat banyak kasus serupa dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Maret 2025, seorang pria India ditangkap hanya 30 menit setelah laporan pencurian dibuat. Ia mengambil banyak barang dari berbagai toko di area halte bus, seperti jam tangan, kemeja, coklat, dan barang lainnya yang harganya lebih dari S$1.670 (sekitar Rp 20 juta).
Pada Mei 2025, seorang pengunjung asal Inggris juga tertangkap setelah mengambil barang senilai S$2.900 (sekitar Rp 37 juta). Barang-barang yang dibawa adalah barang-barang yang bertuliskan I Heart Singapore, permen M&M, serta parfum dan wine yang mahal. Dia telah didakwa dengan delapan kasus pencurian.
Mereka ditangkap dan didakwa melakukan pencurian dan masuk tanpa izin. Pada bulan Juni 2025, dua turis India tertangkap mencuri dari toko-toko di Terminal 2 dan 3. Mereka ditangkap dan dituduh melakukan pencurian dan masuk tanpa izin. Dari kopernya ditemukan dompet, ransel, dan parfum dengan total nilai S$635 (sekitar Rp 8 juta).
Di bulan yang sama, sepasang suami istri asal Amerika Serikat juga tertangkap kamera sedang mengambil parfum Dior Sauvage seharga US$160 tanpa membayar. Seorang dokter gigi dan seorang insinyur yang menikah mencuri beberapa barang dari sebuah truk saat sedang bergerak. Mereka mengambil barang senilai lebih dari US$750, yaitu sekitar Rp. 12 juta.
Pria tersebut tertangkap kamera sedang mencuri kacamata hitam di Terminal 2 pada September 2025. Ia kembali ditangkap. Ia mengambil banyak barang dari berbagai toko, seperti tas, koper, gantungan kunci, botol air, dan barang lainnya yang berharga S$2.600 (sekitar Rp 30 juta).
Komitmen Tegas Otoritas Bandara
Polisi dan manajemen Bandara Changi menegaskan bahwa pencurian, tidak peduli dilakukan oleh wisatawan dari negara lain, tidak diperbolehkan. Orang-orang yang menjalankan bandara juga berupaya mengawasi keadaan dengan lebih baik dengan memasang lebih banyak kamera di tempat-tempat di mana orang dapat melihatnya dan di mana mereka dapat membeli barang.
Kami juga bekerja sama dengan pemilik toko untuk mendeteksi perilaku aneh sejak dini. Bandara Changi melatih pekerja tokonya untuk mengenali dan menghentikan pencurian dengan cepat dan baik.
Ini menjadi masalah besar karena masyarakat mempercayai bandara ini sangat aman dan cepat. Pemerintah Singapura ingin menunjukkan kepada wisatawan bahwa mereka tidak akan mentolerir pencurian dengan mengambil tindakan tegas terhadap pencurian tersebut. Pemerintah ingin wisatawan mengikuti hukum dan tidak melanggarnya saat berada di Singapura.