
JUTAAN orang setiap tahunnya di dunia menjatuhkan pilihan berlibur menggunakan kapal pesiar.
Namun bagi banyak orang, pelesiran dengan kapal pesiar masih merupakan sebuah misteri, yang kerap diselimuti oleh kesalahpahaman.
Entah alasannya karena takut mabuk laut atau terlalu memikirkan kesenangan yang terorganisir.
Penumpang melewatkan pengalaman unik yang ditawarkan liburan kapal pesiar, dengan alasan bahwa itu bukan diperuntukkan bagi mereka.
Demi menghilangkan kesalahan persepsi yang beredar tentang kapal pesiar, Kepala Inovasi di Ambassador Cruise Line, Gordon Nardini menyusun daftar mitos di kapal pesiar yang paling umum sekaligus bantahanya.
Menyitir Daily Mail, berikut lima mitos yang sering dikaitkan dengan kapal pesiar.
1. Berlayar lebih merepotkan ketimbang terbang
Gordon mengklaim kapal pesiar menawarkan pengalaman perjalanan yang bebas repot. Beberapa operator menawarkan kapal pesiar tanpa terbang.
“Anda dapat memulai liburan sejak meninggalkan rumah. Anda dapat tiba di pelabuhan pada waktu yang ditentukan, memeriksa keamanan tanpa rasa sakit, mendapatkan tas Anda dikirim ke kabin, menonton pertunjukan, berbagi minuman dengan teman, atau tidur dengan nyaman,” ungkap Gordon.
Terlebih lagi, liburan menggunakan kapal pesiar tidak ada batasan cairan. Tidak perlu lagi kehilangan pelembap favorit Anda atau menenggak dua liter air saat mendekati check-in keamanan.
2. Pilihan makanan dan minuman terbatas
Kenyataannya, Gordon mengatakan kapal pesiar adalah surga bagi pencinta kuliner.
“Dari santapan gourmet hingga prasmanan, beragam restoran di kapal pesiar berarti para tamu akan selalu menemukan sesuatu yang mereka sukai,” kata dia.
Jika itu belum cukup, di setiap pelabuhan baru terdapat opsi untuk turun dan mencoba masakan lokal. Dia mengatakan bahwa kombinasi makanan di dalam dan di luar kapal akan membuat Anda pergi dengan perut kenyang di akhir liburan.
3. Kurangnya privasi
Kendati beberapa orang mungkin berpikir bahwa kapal pesiar tidak memiliki privasi, Gordon menyatakan ada banyak peluang untuk menemukan waktu sendirian di kapal.
Ia mengatakan dari tempat yang tenang di sekitar kolam renang, membaca buku di perpustakaan, hingga balkon pribadi. Jika yang Anda cari adalah kesendirian, berlayar memiliki opsi tempat terpencil untuk dijelajahi, bahkan di kapal berukuran kecil hingga menengah.
4. Mabuk perjalanan tak bisa dihindari
Jika Anda menderita mabuk laut, kekhawatiran ini bisa dimaklumi. Namun, Gordon menyatakan bahwa kapal pesiar dirancang khusus untuk mengurangi pergerakan ombak di kapal.
Meski Anda mungkin pernah mengalami perut terkocok di kapal yang kotor atau kapal feri, Gordon mengatakan hal ini tidak berarti hal yang sama akan terjadi di kapal pesiar.
5. Kesenangan sesaat
Gordon mengklaim berlayar dengan kapal pesiar menawarkan sesuatu menyenangkan bagi semua orang. “Baik Anda seorang penjelajah solo, petualang sejati, atau orang yang suka bersantai, ada pengalaman berlayar untuk Anda,” ucap Gordon.
“Keindahan berlayar terletak pada kebebasan untuk memilih; petualangan seperti menjelajahi fjord Norwegia atau Kota Santiago de Compostela, terlibat dalam aktivitas di dalam kapal seperti pembicaraan dari ahli subjek, pemutaran film, kelas olahraga, atau lokakarya kerajinan, atau sekadar bersantai di kabin Anda menikmati pemandangan,” tutupnya.