Terdapat lusinan alasan mengapa Jepang menjadi salah satu negara Asia Timur yang dicintai banyak orang. Daya tarik berupa tempat wisata yang menakjubkan, perpaduan budaya tradisional dan budaya modern yang kental, serta pop culture seperti anime, game, dan manga adalah contohnya.Tak hanya itu saja, Negeri Sakura ini terkenal akan etos kerja ambisius dan menjunjung tinggi budaya kerja yang disiplin. Atas kerja keras tersebutlah, tak mengherankan jika Jepang berhasil menjadi pelopor utama penemuan teknologi revolusioner yang berperan besar dalam peradaban dinamika dunia.Nah, kalau berencana ingin liburan ke Jepang, setidaknya kamu perlu mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan kebiasaan dan budaya orang Jepang. Ada aturan khusus yang wajib diikuti oleh turis asing untuk menghindari culture shock dan bisa menyesuaikan diri saat liburan ke Jepang. Dari NZ Herald, inilah penjelasannya.
- Biasakan ucapkan ‘Terima kasih’ dalam bahasa JepangClozemasterOrang Jepang senang sekali dengan turis internasional yang menghargai budaya serta bahasa Jepang. Salah satunya adalah kebiasaan mengucapkan terima kasih. Maka itu, cobalah mempelajari beberapa frasa yang mendukung, seperti arigato (terima kasih) atau arigato gozaimasu (terima kasih banyak).
- Menggunakan alas kakiHipweeDemi kesopanan dan kebersihan spiritual dan lingkungan, orang Jepang membiasakan diri untuk melepas sepatu atau sandal di ruangan. Melansir SKDesu, meletakkan sepatu dan sandal di pintu masuk menjadi simbol untuk meninggalkan energi tidak murni yang dapat menganggu keseimbangan harmoni.Kalau kamu bertamu ke rumah orang Jepang, sudah menjadi kewajiban untuk melepas alas kaki dan menggantinya dengan sandal khusus yang tersedia di rak sepatu.
- Jangan berpelukan di tempat umumunsplash.com/Jonathan BorbaBerpelukan adalah tanda kasih sayang seseorang untuk menunjukkan kepeduliannya. Di negara lain yang bergantung pada tempat umum merupakan hal yang wajar. Namun hal ini tidak berlaku di Jepang. Masyarakat lokal lebih suka membungkuk dan berpegangan tangan, bahkan kepada teman atau keluarga sekalipun. Terlebih lagi, masyarakat Jepang sangatlah tertutup soal kehidupan pribadi dan tak terbiasa melihat momen intim seperti itu di depan umum.
- Jangan makan sambil jalanLonely PlanetAturan tak tertulis ini dikhususkan untuk para wisatawan mancanegara yang hobi kulineran. Pasalnya, makan sambil berjalan di area publik yang ramai dianggap sebagai tindakan tak acuh dan mengganggu orang lain. Mereka akan menatapmu dengan sinis, terlebih jika kamu makan sambil bermain gadget. Saat makan sambil berjalan, besar kemungkinan orang akan menjatuhkan makanan yang justru dapat memperlambat kerumunan orang yang sedang terburu-buru.
- Hanya supir taksi yang boleh membuka pintuCNBCNegara Jepang terkenal akan budaya revolusionernya yang efektif bagi masyarakat. Salah satunya adalah taksi yang dilengkapi dengan pintu belakang otomatis. Sebagai catatan, pintu ini hanya boleh dibuka oleh pengemudi saja. Peraturan ini tak lepas dari alasan keamanan dan keselamatan sang supir. Terlebih jika sang penumpang memiliki intensi jahat dan membahayakan pengemudi, seperti pencurian, penculikan, dan pembunuhan. Saat ingin memesan taksi di Jepang, kamu harus melambaikan tangan kepada pengemudi dan menunggu ia membukakan pintu belakang.
- Siapkan aplikasi penerjemahGoogle TranslateDi Jepang jarang sekali ada penduduk lokal yang fasih berbahasa Inggris. Berbanding terbalik dengan gelarnya sebagai salah satu negara maju di benua Asia, sistem pendidikan di Jepang tak menawarkan materi bahasa Inggris yang solid.Masyarakat Jepang terkenal homogen dan jarang berbaur dengan penduduk asing, membuat mereka berkomunikasi dengan bahasa Jepang lebih sering ketimbang berbahasa Inggris. Oleh karena itu, coba andalkan aplikasi penerjemah di ponsel pintarmu.
- Simpan sumpit bekas makan sesuai tempatnyaDelishablyBukan cuma menggenggam erat budaya kebersiuan, orang Jepang juga memeluk erat budaya sopan santunnya. Restoran Jepang menyediakan wadah khusus berupa balok keramik kecil untuk menopang sumpit ketika selesai atau jeda makan.Kalau sudah menyantap habis hidangan, jangan lupa untuk meletakkannya kembali di wadah tersebut. Ini adalah salah satu bentuk menjaga kebersihan, kerapian, dan sopan santun di Jepang.
- Jangan malu bertanyapexels.com/JopwellBiasakan untuk selalu bertanya apabila kamu bingung dengan kebiasaan atau tradisi tertentu saat liburan di Jepang. Supaya kamu bisa menghindari kemungkinan melanggar peraturan sebelum menyadarinya. Terlebih, Jepang adalah negara yang punya banyak aturan dan kebiasaan yang kompleks.
- Toilet super canggih!Live JapanCuma di Jepang, kamu bisa mendengarkan lagu dan memakai deodoran saat sedang setoran di toilet, Bela! Makin canggih, kamu juga bisa mengatur sendiri tekanan menyiram air untuk membersihkan area privat. Kalau kamu tak biasa dengan air, tersedia juga tisu khusus di sebelah toilet.
- Membeli JR PassTraveloka Untuk memperluwes perjalananmu selama di Jepang, kamu perlu menyiapkan JR (Japan Rail) Pass atau pass khusus turis asing untuk mengakses seluruh layanan transportasi. Tarif transportasi di Jepang terbilang cukup mahal.Kalau kamu mengantongi JR Pass, kamu bisa menikmati layanan transportasi dengan harga yang terjangkau dan ramah di kantong. Biasanya JP Pass punya masa aktif yang terbatas dalam jangka waktu maksimal 3 bulan. Lebih dari itu, wisatawan akan dianggap sebagai tenaga asing dengan tujuan bekerja atau menempuh pendidikan.Lain ladang, lain ilalang, begitu juga dengan Jepang yang menerapkan aturan dan larangan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang tertib. Maka itu, penting sekali untuk mempelajari informasi dan seluk beluk negara Jepang sebelum berlibur ke sana.
md9btk
pkfqqv